KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TARI DAN MUSIK” Makalah ini
diajukan guna untuk memenuhi tugas. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Keliki,
16 Januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Judul .................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. rumusan
masalah............................................................................ 2
1.3. tujuan
penulisan............................................................................. 2
1.4. Manfaat
penulisan.......................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................. 3
2.1. Tari................................................................................................. 3
2.2. Musik............................................................................................. 6
BAB III. PENUTUP
.......................................................................... 8
3.1. Kesimpulan
................................................................................... 8
3.2. Saran.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dewasa
ini perkembangan tari dan musik sangatlah pesat baik yang yang tradisoamal
maupun yang modrn, beraneka macamnya tari dan musik yang ada di indonesia ini
merupakan wujud dari beraneka ragamnya suku dan bahasa yang ada, sehingga
beraneka macam pula tari dan musik yang ada di indonesia ini.Pada dasarnya tari
dan musik hanyalah di pergunakan untuk sebuah upacara ritual adat, media
hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi.
Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena
itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh
dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi
menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak. Tari merupakan salah satu
cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal
tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media
komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati
oleh siapa saja dan kapan saja.
Sedangkan
musik merupakan salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan
kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan
norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam
bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik
dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan yang ada di masyarakat.
B.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah
dalam makalah ini yang sesuai dengan latar belakang diatas adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan tari ...?
2.Apa yang di maksud
dengan musik .....?
3. Apa fungsi Musik
musik di masyarakat........ ?
4. Apa peran tari di
masyarakat ....?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dalam
makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan Tari dan Musik bagi
masyarakat.
D.
Manfaat
Adapun manfaat makalah
ini adalah :
1. Sebagai bahan bacaan
bagi siswa untuk menambah pengetahuan
2. Sebagai gambaran
untuk pembuatan makalah
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
TARI
a. Pengertian Tari
Tari
merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi
gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Menurut kamus Bahasa
Indonesia tari adalah gerakan badan (tangan dsb) yang berirama, biasanya diiringi
dengan bunyi-bunyian. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak
keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif. Gerak ekspresif
ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan manusia.Gerak yang di stilir
mengandung ritme tertentu,yang dapat memberikan kepuasan batin manusia. Menurut
Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa manusia
yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Untuk menghasilkan
gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih
dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersipat stilatif dan distortif.”
1. Gerak Stilatif (penghalusan),
yang mengarah pada benuk-bentuk yang indah.
2.
Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan
merupakan salah satu proses stilasi. yaitu: gerak yang telah mengalami proses
pengolahan. Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan
distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan
gerak maknawi.
1.
Gerak murni : dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu,
yang dipentingkan factor keindahan gerak saja.
2. Gerak maknawi : dalam pengolahannya
mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu,disamping keindahannya. Gerak
maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan ( imitative dan mimitif
). a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
a.
Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
b.
Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.
c.
Kekayaan Seni Tari
Berdasarkan unsur-unsur
gerak. Unsur-unsur yang terdapat dalam gerak tari terdiri dari :
1. Tenaga
Unsur
tenaga terdapat pada intensitas tekanan atau aksen dan kualitas pengaliran
energi untuk mewujudkan gerak yang diharapkan.
2. Unsur Ruang
Unsur
ruang terdapat pada perlakuan melakukan bentuk – bentuk dan arah gerak
disesuaikan dengan tuntutan kesesuaiannya baik dengan ruang pribadi maupun
ruang umum. Ruang pribadi diartikan sebagai ungkapan gerak tubuh yang berkaitan
dengan volume atau ukuran besar kecilnya atau terbuka dan tertutupnya gerak,
level atau ukuran tinggi rendahnya posisi tubuh pada saat melakukan gerakan
dalam keadaan ditempat. Ruang umum diartikan sebagai ungkapan gerak tubuh
“ruang pribadi”, yang dilakukan berkesinambungan sehingga menimbulkan
perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lain, atau yang disebut arah
hidup (arah bergerak).
3. Waktu
Unsur
waktu dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : Irama, yaitu suatu ukuran/ketetapan
waktu yang dijadikan patokan atau pijakan/rel pada saat melakukan gerak
(lambat, sedang, cepat). Ritme, yaitu pengaturan waktu melakukan rangkaian
gerak dalam patokan irama tertentu. Tempo,yaitu ukuran waktu yang dipergunakan
dalam melakukan suatu ragam gerak tari. Waktu yang diukur oleh perasaan pelaku
disesuaikan dengan rasa irama/ musikalitasnya.
c. Fungsi Tari
Tari
tumbuh dan berkembang dari jaman ke jaman sesuai dengan berkembangnya taraf
kehidupan manusia di dunia ini termasuk pula kondisi alam/ lingkungan, sosial
dan kepercayaan/agamanya (religi) atau lebih luasnya lagi dengan perkembangan
budayanya.
1. Tari Dalam Fungsi
Sosial
Tari dalam kehidupan
sosial masyarakat memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Tari untuk kebutuhan
upacara kepercayaan (religi), disebut tari upacara.
b. Tari untuk kebutuhan
hiburan/kesenangan, disebut tari hiburan/pergaulan.
c. Tari untuk
memberikan kesenangan kepada pihak lain (penonton), disebut tari
pertunjukan.
a. Tari Upacara
Tarian
ini lahir merupakan dampak dari aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemujaan dalam kepercayaannya yang bersifat magis dan sakral.
Tari upacara merupakan tari yang paling tua, karena tarian ini telah muncul
pada masa peradaban manusia masih primitif (sederhana), dimana manusia dijaman
itu masih memiliki intelektual yang rendah dan masih memiliki keterbatasan
kemampuan berpikir serta menganut kepercayaan animisme, dinamisme dan
totemisme.
Kondisi tari upacara bila ditinjau dari segi
koreografi, rias dan busananya, musik pengiring, tempat dan cara penyajiannya
sangat sederhana, karena kita maklumi tarian upacara bukan bentuk tari hasil
dari penataan khusus, akan tetapi hanya merupakan gerak-gerak spontan sebagai
ekspresi dari gerak-gerik penyelenggaraan pemujaannya. Demikian pula rias dan
busana, musik pengiring, tempat dan cara pementasannya sangat tergantung kepada
tujuan dan kondisi dari penyelenggaraan upacaranya. Keindahan yang terlahir
dari gerak-gerak yang sangat didukung oleh kekuatan ekspresi dan ritme dalam
penyampaian harapannya (tujuan dari pemujaannya).
b. Tari Hiburan
Adapun
yang termasuk tari-tarian hiburan, tari-tarian dimana titik berat tarian tersebut
bukanlah keindahan, tetapi lebih pada segi hiburan, dan umumnya merupakan
tarian pergaulan”. Dalam tarian ini akan terlihat lebih mementingkan kepuasan
pribadi (indivdu) pelakunya dari pada kepuasan bagi orang yang melihatnya (penonton),
yang penting mereka bisa bergerak sepuasnya sesuai dengan alunan irama yang
diikutinya. Yang dimaksud dengan tari sebagai media pergaulan di sini, pada
dasarnya berlatar belakang dilakukan secara terpadu bersama- sama, baik oleh
semua laki-laki, semua perempuan maupun laki-laki sama perempuan. Bahkan
semaraknya fenomena ini antara lain bahwa semua orang yang hadir di tempat itu
berhak dan layak tampil, tak ada garis pemisah antara pelaku atau penari dengan
penonton.
c. Tari Pertunjukan
Tari
pertunjukan merupakan ekspresi jiwa yang didominir oleh akal. Maksudnya tari
pertunjukan dalam proses karyanya lebih banyak menggunakan akal/pemikiran,
karena tarian ini sengaja dibuat untuk disajikan dan memberikan kesenangan
kepada pihak lain/ penononton, melalui perencanaan (pembuatan konsep/ naskah), pengolahan/
penggarapan, serta penampilan hasil karya (pementasan), tertata dengan baik
secara artistik untuk mewujudkan suatu tontonan yang dapat memberikan kepuasan/
kesenangan bagi penonton/ apresiatornya. Pada fungsi inilah tari terwujud lewat
ekspresi penari menjadi media komunikasi estetik antara penggarap atau koreografer
dengan para penontonnya. Sehingga tarian ini disebut juga berfungsi sebagai
presentasi estetis.
2. Tari Dalam Fungsi
Pendidikan
Pendidikan
dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metoda- metoda tertentu sehingga
orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku sesuai dengan
kebutuhan. Peranan seni tari dalam pendidikan diartikan bagaimana dampak
positif dari aktivitas manusia dalam seni tari dan bagaimana pengaruh
positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok.
3. Tari Dalam Fungsi
Ekonomi
Maksudnya
ialah kehidupan dalam dunia seni tari bila dilaksanakan secara profesional,
akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi bagi kehidupan pelaku, pengelola, bahkan
lebih luasnya lagi menjadi sumber defisa negara yang berkaitan dengan dunia
pariwisata.
B.
MUSIK
a. Pengertian Musik
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah: ilmu atau seni menyusun
nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan
komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara
yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan
(terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Berdasarkan pendapat diatas
maka penulis dapat menyimpulkan bahwasanya musik dapat juga disebut sebagai
media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi
seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian musik
sangat Universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya.
Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan
secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen
musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga
elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam
suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter
tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan
menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan
melodi melahirkan bunyi yang harmoni.
b. Musik Tradisonal
Musik
daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah-
daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi
lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni
syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah
sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga
Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir,
tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi
dari masyarakat pendukungnya. Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni
musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik
permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir
seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi
sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah
dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya
spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis.
begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih
mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat
musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.
c. Musik Modern
Musik
Modern adanya sentuhan teknologi yang dianggap lebih beradab dan lebih maju,
sedangkan tradisional lebih terikat akan fungsional dalam social masyarakat
yang mendukung sebuah kebudayaan tersebut. Tetapi apabila kita membandingkan
dua buah instrumen yang hampir bersamaan bentuknya yang kita kategorikan
keduanya dalam dua kelompok yang berlawanan, yaitu modern dan tradisional,
misalnya taganing (drum- chime) Batak Toba dengan Bongo. Kalau kita berbicara
masalah bahan secara organologi barangkali ada beberapa perbedaan bahan dari
yang alami dengan hasil mesin pengolah bahan. Tetapi segi teknologi barangkali belum
begitu jauh berbeda karena kedua- duanya dapat di tune karena taganing juga adalah
melodis. Barangkali accordeon dan biola yang biasa dimainkan dalam kesenian
Ronggeng Melayu Sumatera Timur dibandingkan dengan pemain accordeon Prancis,
dimana Ronggeng Melayu biasanya disebut tradisional dan berkaitan di Prancis
dikategorikan sebagai alat musik modern, bagaimana kita memandang hal ini Mungkin
alat-alat musik elektronik seperti gitar listrik dengan kemungkinan berbagai macam
efek dibandingkan dengan kacapi Sunda yang juga sudah mengenal efek dan elektrik,
tapi masih dalam tataran tradisional barangkali merupakan contoh yang lain bagaimana
kita mengkategorikan alat musik tradisional dengan modern. Padahal semuanya
menjalani satu proses masing-masing dalam kata kunci perubahan tadi. Triangle
dan Hesek adalah sama-sama pecussion yang bahan dasarnya juga barangkali hampir
sama.
d. Fungsi musik
tradisional dan modern
Secara
umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau
media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi,
pengiring tari, dan sarana ekonomi. Sarana upacara budaya (ritual). Musik di
Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian,
perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa
daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki
kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai
sarana kegiatan adat
masyarakat.
1) Sarana Hiburan
Dalam
hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga
lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran
musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong-
bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
2) Sarana Ekspresi Diri
Bagi
para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk
mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi
dirinya. Melalui musik pula, mereka
mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri,
masyarakat, Tuhan, dan dunia.
3) Sarana Komunikasi
Di
beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu
bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola
ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa
atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah
kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
4) Pengiring Tarian
Di
berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat
untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian
daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik
daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian-
tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
5) Sarana Ekonomi
Bagi
para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai
media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan.
Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat
(Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini
mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam
media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya.
Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan
di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
uraian yang saya tuliskan dalam makalah ini, bahwa seni tari merupakan sebuah
karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah. Di mana setiap
unsure geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari
bukan hanya tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana,
musik, dll ) menjadi kebutuhan yang sangat terkait. Sedangkan musik merupakan
media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi
seninya melalui bunyi-bunyian atau suara yang dapat membuat orang menjadi lebih
nyaman bila memainkan musik atau mendengar musik.
B.
Saran
Adapun
saran dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
penulis meminta saran dan kritik yang membangun supaya makalah ini menjadi
lebih sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
Soedarsono. 1978. Pengantar Pengetahuan Komposisi
Tari. Yogyakarta : Akademi Seni Tari Indonesia Yogyakarta.
Rusliana, Iyus. 1990. Pendidikan Seni Tari : Buku
Guru Sekolah Dasar.
Hidayat, Robby. 2005. Menerobos Pembelajaran Tari
Pendidikan. Malang : Banjar Seni Gantar Gumelar.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602)
WWW. Pengertian Musik.htm ( 27 – 12 – 2010 )