Pages

Sinampura yening kawentenan iwang, ngiring tureksan lan melajah sareng-sareng

Saturday, 27 April 2013

Pidato/Pidarta Bahasa bali



Bapak dosen lan para mahasiswa mahasiswi sami sane baktinin titiang,,,,,
                Angayubagia uningayang titiang majeng ring Ida Sang Hyang widhi wasa duaning mejanten sangkaning asung kerta wara nugraha ida, mawinan titiang prasida nglaksanayang pidato pawiwahan puniki,  antuk punika ngiring cakupan tangane make kalih ngojaran pangastungkara panganjali
Om Swastiastu
                Gargita dahat manah titiang santukan bapak dosen lan para mahasiswa mahasiswi sami arsa ledang nagingin pangaptin titiang, prasida ngrauhin sekadi mangkin,  saha muat bebaktan sane rahat-rahat pisan. Mantuk ring kaledangan idedane, titiang sekulawarga wantah prasida ngaturang rasa suksmaning manah . bebaktan ida dane tunas titiang, sung-sung suwun titiang pasuecan idadane sinamian. Ampurayang indik kekaonan genah miwah tata bahasa panyanggran titiang, riantuk tambet titiange kalintang. Sampun mejanten titiang nenten pacang prasida ngwalesin pasuecan ida dane, dumogi Ida Sanghyang Widhi Wasa pacang arsa mapaice pangwalesnyane manut swadharma miwah yasa kertin druene suang-suang.
Bapak dosen lan para mahasiswa mahasiswi sami sane baktinin titiang,,,,,
                Wantah kadi asapunike titiang prasida nagingin panyembraname puniki , dumogi wenten pikenoh nyane. Malih apisan titiang matur suksma, taler nunas pet prade wenten iwang antuk titiang nitenin panyanggrane puniki, sane mangkin ledang idadane masandekan, jumujung  ring genah bogane sane sampun kacumawisan. Malih ajebos yening sampun wusan anyita rasa bhoga, durusang ngambil acara bebas. Pinaka pemuput atur lugrayang titiang ngojarang parama santih,,,
Om Santih Santih Santih Om

Wednesday, 24 April 2013

Pangaksama Blogg



PANGAKSAMA

OM SWASTIASTU
       Angayu bagia atur titiang majeng ring ida sanghyang widhi wasa, duaning sangkaning asung kerta wara nugraha ida Blogg Basa Bali puniki prasida kepuputang antuk nyangkepin utawi dados gagemelan miwah titi pengancan sajeroning malajahin Basa Bali ritepengan kadi mangkin
Blogg Basa Bali puniki kasusun antuk format modul sane malupu Tlace-laca, ngurukan raga miwah tes formatif sane matetujon antuk nincapang pangresepan sameton sami, sangkaning materi pelajahan Bahasa Bali daweg kantun ring dingklik SMA asapunika pacang  dahat mapikenoh daweg para siswa manyusun karya tulis ilmiah sajeroning prosesi pemblajaran.
 Sang sinurat sampun mautsaha nyurat materi puniki sejagkepnyane ring tetuek nyane matetujon antuk ngemolihan kawagedan mabasa luir ipun kawagedsn nyurat , ngwacen, mamiarsa, miwah mebaos, yadiastun sapunika sang sinurat kantun eling sluiring sasuratan puniki kantun doh saking sane sempurna duaning antuk sapunika sakuehin paweweh miwah pawarah-warah sane banget kaaptiang olih sang sinurat
OM SANTHI SANTHI SANTHI OM

Keliki, Oktober 2012

(I Wayan Mardiana)

Monday, 15 April 2013

makalah tari dan musik



KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TARI DAN MUSIK” Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
 Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Keliki, 16 Januari 2013

Penyusun















DAFTAR  ISI

Judul ....................................................................................................          i
Kata Pengantar ....................................................................................         ii
Daftar Isi ..............................................................................................        iii

BAB I.  PENDAHULUAN……………………………………….         1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................         1
1.2. rumusan masalah............................................................................         2
1.3. tujuan penulisan.............................................................................         2
1.4. Manfaat penulisan..........................................................................         1

BAB II.  PEMBAHASAN..................................................................         3
2.1. Tari.................................................................................................         3
2.2. Musik.............................................................................................         6

BAB III.  PENUTUP ..........................................................................         8
3.1. Kesimpulan ...................................................................................         8
3.2. Saran..............................................................................................         9
          DAFTAR PUSTAKA .........................................................................         9





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dewasa ini perkembangan tari dan musik sangatlah pesat baik yang yang tradisoamal maupun yang modrn, beraneka macamnya tari dan musik yang ada di indonesia ini merupakan wujud dari beraneka ragamnya suku dan bahasa yang ada, sehingga beraneka macam pula tari dan musik yang ada di indonesia ini.Pada dasarnya tari dan musik hanyalah di pergunakan untuk sebuah upacara ritual adat, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak. Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.
Sedangkan musik merupakan salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan yang ada di masyarakat.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yang sesuai dengan latar belakang diatas adalah:
 1. Apa yang dimaksud dengan tari ...?
2.Apa yang di maksud dengan musik .....?
3. Apa fungsi Musik musik di masyarakat........ ?
4. Apa peran tari di masyarakat ....?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan Tari dan Musik bagi masyarakat.


D. Manfaat
Adapun manfaat makalah ini adalah :
1. Sebagai bahan bacaan bagi siswa untuk menambah pengetahuan
2. Sebagai gambaran untuk pembuatan makalah




























BAB II
PEMBAHASAN

A. TARI
a. Pengertian Tari
Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Menurut kamus Bahasa Indonesia tari adalah gerakan badan (tangan dsb) yang berirama, biasanya diiringi dengan bunyi-bunyian. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif. Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang dapat memberikan kepuasan batin manusia. Menurut Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersipat stilatif dan distortif.”
1. Gerak Stilatif (penghalusan), yang mengarah pada benuk-bentuk yang indah.
2. Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi. yaitu: gerak yang telah mengalami proses pengolahan. Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.
1. Gerak murni : dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan factor keindahan gerak saja.
2. Gerak maknawi : dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu,disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan ( imitative dan mimitif ). a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
b. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.
c. Kekayaan Seni Tari
Berdasarkan unsur-unsur gerak. Unsur-unsur yang terdapat dalam gerak tari terdiri dari :
1. Tenaga
Unsur tenaga terdapat pada intensitas tekanan atau aksen dan kualitas pengaliran energi untuk mewujudkan gerak yang diharapkan.



2. Unsur Ruang
Unsur ruang terdapat pada perlakuan melakukan bentuk – bentuk dan arah gerak disesuaikan dengan tuntutan kesesuaiannya baik dengan ruang pribadi maupun ruang umum. Ruang pribadi diartikan sebagai ungkapan gerak tubuh yang berkaitan dengan volume atau ukuran besar kecilnya atau terbuka dan tertutupnya gerak, level atau ukuran tinggi rendahnya posisi tubuh pada saat melakukan gerakan dalam keadaan ditempat. Ruang umum diartikan sebagai ungkapan gerak tubuh “ruang pribadi”, yang dilakukan berkesinambungan sehingga menimbulkan perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lain, atau yang disebut arah hidup (arah bergerak).
3. Waktu
Unsur waktu dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : Irama, yaitu suatu ukuran/ketetapan waktu yang dijadikan patokan atau pijakan/rel pada saat melakukan gerak (lambat, sedang, cepat). Ritme, yaitu pengaturan waktu melakukan rangkaian gerak dalam patokan irama tertentu. Tempo,yaitu ukuran waktu yang dipergunakan dalam melakukan suatu ragam gerak tari. Waktu yang diukur oleh perasaan pelaku disesuaikan dengan rasa irama/ musikalitasnya.
c. Fungsi Tari
Tari tumbuh dan berkembang dari jaman ke jaman sesuai dengan berkembangnya taraf kehidupan manusia di dunia ini termasuk pula kondisi alam/ lingkungan, sosial dan kepercayaan/agamanya (religi) atau lebih luasnya lagi dengan perkembangan budayanya.
1. Tari Dalam Fungsi Sosial
Tari dalam kehidupan sosial masyarakat memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Tari untuk kebutuhan upacara kepercayaan (religi), disebut tari upacara.
b. Tari untuk kebutuhan hiburan/kesenangan, disebut tari hiburan/pergaulan.
c. Tari untuk memberikan kesenangan kepada pihak lain (penonton), disebut tari
pertunjukan.
a. Tari Upacara
Tarian ini lahir merupakan dampak dari aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemujaan dalam kepercayaannya yang bersifat magis dan sakral. Tari upacara merupakan tari yang paling tua, karena tarian ini telah muncul pada masa peradaban manusia masih primitif (sederhana), dimana manusia dijaman itu masih memiliki intelektual yang rendah dan masih memiliki keterbatasan kemampuan berpikir serta menganut kepercayaan animisme, dinamisme dan totemisme.
 Kondisi tari upacara bila ditinjau dari segi koreografi, rias dan busananya, musik pengiring, tempat dan cara penyajiannya sangat sederhana, karena kita maklumi tarian upacara bukan bentuk tari hasil dari penataan khusus, akan tetapi hanya merupakan gerak-gerak spontan sebagai ekspresi dari gerak-gerik penyelenggaraan pemujaannya. Demikian pula rias dan busana, musik pengiring, tempat dan cara pementasannya sangat tergantung kepada tujuan dan kondisi dari penyelenggaraan upacaranya. Keindahan yang terlahir dari gerak-gerak yang sangat didukung oleh kekuatan ekspresi dan ritme dalam penyampaian harapannya (tujuan dari pemujaannya).
b. Tari Hiburan
Adapun yang termasuk tari-tarian hiburan, tari-tarian dimana titik berat tarian tersebut bukanlah keindahan, tetapi lebih pada segi hiburan, dan umumnya merupakan tarian pergaulan”. Dalam tarian ini akan terlihat lebih mementingkan kepuasan pribadi (indivdu) pelakunya dari pada kepuasan bagi orang yang melihatnya (penonton), yang penting mereka bisa bergerak sepuasnya sesuai dengan alunan irama yang diikutinya. Yang dimaksud dengan tari sebagai media pergaulan di sini, pada dasarnya berlatar belakang dilakukan secara terpadu bersama- sama, baik oleh semua laki-laki, semua perempuan maupun laki-laki sama perempuan. Bahkan semaraknya fenomena ini antara lain bahwa semua orang yang hadir di tempat itu berhak dan layak tampil, tak ada garis pemisah antara pelaku atau penari dengan penonton.
c. Tari Pertunjukan
Tari pertunjukan merupakan ekspresi jiwa yang didominir oleh akal. Maksudnya tari pertunjukan dalam proses karyanya lebih banyak menggunakan akal/pemikiran, karena tarian ini sengaja dibuat untuk disajikan dan memberikan kesenangan kepada pihak lain/ penononton, melalui perencanaan (pembuatan konsep/ naskah), pengolahan/ penggarapan, serta penampilan hasil karya (pementasan), tertata dengan baik secara artistik untuk mewujudkan suatu tontonan yang dapat memberikan kepuasan/ kesenangan bagi penonton/ apresiatornya. Pada fungsi inilah tari terwujud lewat ekspresi penari menjadi media komunikasi estetik antara penggarap atau koreografer dengan para penontonnya. Sehingga tarian ini disebut juga berfungsi sebagai presentasi estetis.
2. Tari Dalam Fungsi Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metoda- metoda tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan. Peranan seni tari dalam pendidikan diartikan bagaimana dampak positif dari aktivitas manusia dalam seni tari dan bagaimana pengaruh positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok.
3. Tari Dalam Fungsi Ekonomi
Maksudnya ialah kehidupan dalam dunia seni tari bila dilaksanakan secara profesional, akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi bagi kehidupan pelaku, pengelola, bahkan lebih luasnya lagi menjadi sumber defisa negara yang berkaitan dengan dunia pariwisata.
B. MUSIK
a. Pengertian Musik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Berdasarkan pendapat diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwasanya musik dapat juga disebut sebagai media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian musik sangat Universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya. Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang harmoni.
b. Musik Tradisonal
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.
c. Musik Modern
Musik Modern adanya sentuhan teknologi yang dianggap lebih beradab dan lebih maju, sedangkan tradisional lebih terikat akan fungsional dalam social masyarakat yang mendukung sebuah kebudayaan tersebut. Tetapi apabila kita membandingkan dua buah instrumen yang hampir bersamaan bentuknya yang kita kategorikan keduanya dalam dua kelompok yang berlawanan, yaitu modern dan tradisional, misalnya taganing (drum- chime) Batak Toba dengan Bongo. Kalau kita berbicara masalah bahan secara organologi barangkali ada beberapa perbedaan bahan dari yang alami dengan hasil mesin pengolah bahan. Tetapi segi teknologi barangkali belum begitu jauh berbeda karena kedua- duanya dapat di tune karena taganing juga adalah melodis. Barangkali accordeon dan biola yang biasa dimainkan dalam kesenian Ronggeng Melayu Sumatera Timur dibandingkan dengan pemain accordeon Prancis, dimana Ronggeng Melayu biasanya disebut tradisional dan berkaitan di Prancis dikategorikan sebagai alat musik modern, bagaimana kita memandang hal ini Mungkin alat-alat musik elektronik seperti gitar listrik dengan kemungkinan berbagai macam efek dibandingkan dengan kacapi Sunda yang juga sudah mengenal efek dan elektrik, tapi masih dalam tataran tradisional barangkali merupakan contoh yang lain bagaimana kita mengkategorikan alat musik tradisional dengan modern. Padahal semuanya menjalani satu proses masing-masing dalam kata kunci perubahan tadi. Triangle dan Hesek adalah sama-sama pecussion yang bahan dasarnya juga barangkali hampir sama.
d. Fungsi musik tradisional dan modern
Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Sarana upacara budaya (ritual). Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai
sarana kegiatan adat masyarakat.
1) Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
2) Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya.  Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
3) Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
4) Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
5) Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.



























BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang saya tuliskan dalam makalah ini, bahwa seni tari merupakan sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah. Di mana setiap unsure geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan yang sangat terkait. Sedangkan musik merupakan media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi seninya melalui bunyi-bunyian atau suara yang dapat membuat orang menjadi lebih nyaman bila memainkan musik atau mendengar musik.
B. Saran
Adapun saran dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta penulis meminta saran dan kritik yang membangun supaya makalah ini menjadi lebih sempurna.



















DAFTAR PUSTAKA

Soedarsono. 1978. Pengantar Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta : Akademi Seni Tari Indonesia Yogyakarta.
Rusliana, Iyus. 1990. Pendidikan Seni Tari : Buku Guru Sekolah Dasar.
Hidayat, Robby. 2005. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang : Banjar Seni Gantar Gumelar.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602)
WWW. Pengertian Musik.htm ( 27 – 12 – 2010 )

Entri Populer