Pada tahun 1970-1985 di pura Duur
Gunung /pura tegeh Di desa Keliki terdapat tapakan barong ketet yang bernama Ida Ratu Gede pada upacara hari purnama sasih kadasa puja wali /upacara
di pura Duur Gunung. Sesuunan Ratu Gede/ barong mengeluarkan tirta 5
jenis/warna.
yang pertama kali keluar adalah
warna putih pada tahun 1970 tirta itu keluar dari jenggot barong anehnya
sebelum di tadah jembung tirta itu tidak mau jatuh setelah di tadah baru mau
jatuh ke jembung tirta ini di kumpulkan oleh pemangku pengempon pura di
tempatkan di salah satu pelinggih di pura fungsi tirta itu adalah pemuput
wali/penutup upacara.
pada
upacara berikutnya yang berselang selama 1 tahun barong itu mengeluarkan tirta lagi yang berwarna merah yang fungsinya
untuk hewan ternak yang biasanya kalau ada hewan ternak yang sakit di percikan
tirta itu untuk memohon kesembuhan /pembersihan dari segala penyakit. pada
upacara yang ke 3 tahun kembali tirta itu keluar yang berwarna kuning ke emasan
yang di percaya fungsinya untuk kepertanian/perkebunan. biasanya tirta ini di
gunakan pada saat padi berusia 1 bulan di percikan di sawan dengan harapan
semua padi tumbuh subur.
dan 5 tahun kemudian sesuunan
barong kembali mengeluarkan tirta yang berwarna hitam yang berfungsi menurut
kepercayaan masyarakat tirta yang berwarna hitam adalah untuk pengobatan/tamba
biasanya orang yang bertahun tahun sakit sudah di ajak ke rumah
sakit tapi tetap saja sakit tirta yang berwarna hitam inilah yang di percaya
oleh masyarakat untuk menyembuhkan penyakitnya.
5 tahunnya kemudian barong itu menunjukan keajaiban bukan
hanya satu tirta melainkan tirta panca warna/5 warna untuk segalanya tergantung
masyarakat menggunakan. dan sampai saat ini tirta ini masih di percaya oleh
masyarakat di desa keliki untuk kegiatan upacara, pengobatan, kesuburan. tradisi
yang masih di lakukan dan masih di pertahankan sampai saat ini adalah pada saat
padi berumur satubulan petani menghaturkan sesaji dan nunas tirta untuk di
percikan disawah para petani meyakini tirta yang di percikan di sawah akan
membawa kesuburan.
Sumber: Jero Mangku
Merta Swinaya
Penulis: I Wayan
Mardiana.,S.Pd
No comments:
Post a Comment